Selasa, 29 Januari 2013

Macam Bagian Gardan Mobil

Senin, 29 Oktober 2012



Tahukah anda soal gardan mobil ?, gardan adalah bagian yang tak terpisahkan dari mobil letaknya ada di gagian bawah ditengah dan dekat poros roda, namun apa saja yang terdapat di dalam gardan mobil ?, simak memaparannya berikut ini:

1. Rel Axle Housing, bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.

2. Gasket. Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan

3. Differential Carrier. Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential housing.

4. Differential RIng gear dan drive pinion gear kit. Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan mengganti bagian bagian ini.

5. Bagian dari differentian carrier ini untuk memancing salah sisi dari bearing ring gear.

6. Kedua bearing yang mengancing drive shaft ini harus diganti kalau waktu membongkar tampak ada titik titik hitam atau sudah berwarna kehitaman.

7. Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini berfungsi mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di sekitar bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru.

8.Universal joint Flange ini adalah bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu ia juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.

9. Differential pinion atau montir menyebutnya gigi satelit. Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan kanan bisa saling menyesuaikan diri.

10. Mur pengancing drive shaft ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.

Demikian pembahasannya soal bagian gardan mobil semoga menambah pengetahuan anda, temukan info menarik tentang rental mobil


http://blogartikelonline.blogspot.com/2012/10/macam-bagian-gardan-mobil.html 

Pengapian Konvensional


Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas mengenai sistem pengapian pada mobil. Sistem pengapian ini diaplikasikan untuk mobil dengan sistem 4 tak ( langkah ).










Fungsi Sistem Pengapian



Fungsi dari sistem pengapian pada kendaraan adalah menyediakan percikan bunga api listrik pada busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Gambar di bawah adalah diagram sistem pengapian konvensional pada mobil
 

Berikut penjelasan singkat dari komponen sistem pengapian sesuai gambar di atas
 
     Baterai (Battery)
Sebagai sumber arus listrik dengan tegangan rendah (12 Volt). 
Kunci Kontak (Ignition Switch)
Untuk memutus atau menghubungkan arus listrik dari baterai ke koil. 
Koil (Ignition Coil)
    Menaikkan tegangan dari 12 Volt tegangan battery menjadi tegangan tinggi yang besarnya 10.000 – 20.000 Volt.
     Kontak pemutus/platina (breaker point) letaknya di dalam distributor.
Untuk menghubungkan dan memutuskan arus primer dari baterai ke kunci kontak ke koil sampai ke massa.
     Condensor/kondensator (condensor)
Untuk menyimpan induksi sendiri pada kumparan primer koil yang besarnya 300 – 400 Volt, mencegah percikan bunga api pada platina, serta mempercepat penuhnya arus primer pada saat platina menutup.
 
     Distributor
Berfungsi membagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang di hasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan skunder pada koil ke busi pada tiap- tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian.
 
Bagian- bagian ini terdiri dari:
-       Cam (nok)
Membuka breaker point (platina) pada sudut cam shaftt yang tepat untuk masing-masing selinder.
-       Centrifugal governor advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin
-       Vacuum Advancer
Memajukan waktu pengapian berdasarkan kevakuman pada intake manifold.

-       Distributor Cap
Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing- masing selinder.
g   Kabel tegangan tinggi
               Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari koil ke busi  
              Busi
Memercikkan bunga api listrik di ruang bakar pada akhir langkah kompresi sehingga terjadi pembakaran campuran bahan bakar dan udara
Cara kerja 
 
Arus primer :
Kondisi ketika kontak point ( platina ) sedang terhubung.
Arus ditunjukkan dengan warna merah.
Battery -> Fuse -> Kunci kontak -> Kumparan primer koil -> platina -> massa.
Pada kondisi ini terjadi kemagnetan pada kumparan primer koil. Arus terus mengalir selama Platina terhubung ( diukur dengan dweel angle ).
Arus sekunder :
Kondisi ketika Platina terputus hubungannya.
Ketika platina terbuka, arus primer tiba - tiba berhenti. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya arus induksi yang terjadi pada kumparan sekunder. Arus yang terjadi mempunyai tegangan yang tinggi ( 20kV ) dan diteruskan ke Busi dengan perantara kabel tegangan tinggi.
Arus ditunjukkan dengan warna biru.
Kumparan sekunder koil -> kabel tegangan tinggi -> tutup distributor -> rotor distributor -> kabel busi -> Busi -> massa.
Pada kondisi ini terjadi percikan bunga api pada busi.
Catatan :
Pada posisi cranking ( starter ) , arus dari Battery langsung menuju ke koil tanpa melalui balast resistor.
Nantikan pembahasan mengenai sistem pengapian yang lebih modern selanjutnya.
Tetaplah di maslasno.blogspot.com.

Kunjungi gan

http://tutorialku12.blogspot.com/2013/01/trik-internet-gratis-telkomsel-kamis-24.html?m=1

Sistem rem anti-lock braking sistem (ABS) merupakan sistem pengereman pada mobil agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras. 

Sistem ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda
berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif. 



Manfaat Fitur ABS 
Kesalahan persepsi pada fungsi rem menyebabkan rendahnya pemahaman konsumen pada manfaat rem ABS (Anti-lock Braking System). Karena itu, tak mengherankan bila masih banyak jonsumen mobil yang menganggap sepele fungsi fitur rem ABS. Padahal, fitur ABS sangat besar manfaatnya bagi keselamatan berkendara, terutama saat pengereman mendadak, terlebih dilakukan di jalan yang licin. 

Ilustrasi mobil yang menggunakan ABS

Sampai detik ini pun banyak di antara pengemudi yang memahami rem sebagai penghenti laju kendaraan. Padahal, fungsi rem hanyalah mengurangi putaran roda. Cobalah Anda bayangkan, mengapa mobil yang berlari kencang masih meluncur ketika rem sudah diinjak sedemikian dalamnya. Apalagi bila dilakukan dalam kondisi lintasan basah atau berpasir. 

Penyebab masih meluncurnya mobil setelah di rem bukan karena roda yang masih berputar, tapi diakibatkan gaya sentrifugal. Semakin kencang pergerakan mobil maka semakin besar potensi gaya sentrifugal yang diterimanya ketika dilakukan pengentian mendadak. Pada mobil tanpa fitur ABS gaya sentrifugal yang besar bahkan mampu menyeret ban yang terkunci oleh rem. 

Efek dari gaya sentrifugal memang hanya melempar mobil lurus ke depan. Namun bisa dibayangkan, bagaimana bila ketika gaya sentrifugal diterima mobil posisi roda depan sedang dalam keadaan miring. Ya, mobil akan meluncur tak terkendali, bahkan paling fatal mengakibatkan mobil terbalik. 

Untuk mengurangi gaya sentrifugal itulah maka tercipta rem ABS. Namun jauh sebelum ABS ditemukan para pembalap telah menerapkan prinsif kerja rem ABS secara manual. Para pembalap biasanya melakukan pengereman dari kecepatan tinggi dengan cara menekan pedal rem secara bertahap, dalam reflek tinggi dan bobot tekanan yang berbeda-beda. 

Pengemudi awam kerap memahami metode ini dengan melakukan tindakan “mengocok” rem. Namun hampir sebagian besar dari mereka salah menerapkannya. Alhasil, tak ada manfaat dari tindakannya itu. 

Sebetulnya, yang dilakukan pembalap tempo dulu (sebelum ditemukan ABS) sama dengan prinsip sederhana kerja fitur ABS. ABS melakukan pengurangan laju secara gradual dengan pengereman bertahap. Metode kerjanya dikontrol secara mekanis. Tujuannya, untuk menghindari roda terkunci, sehingga potensi gaya sentrifugal yang akan mendorong mobil ikut terkurangi. 

Pada mobil-mobil mahal, sistem ABS sudah dikontrol oleh teknologi komputer yang cerdas. Beberapa mobil canggih bahkan bisa mengontrol besaran tekanan rem yang dibutuhkan untuk masing-masing roda. 

Namun terkadang, tanpa di sadari, banyak pengendara mobil berfitur ABS masih memperlakukan gaya pengereman “mengocok”. Tindakan ini sama sekali tidak dibutuhkan. Sebaliknya bila hal ini dilakukan maka hanya akan membingungka sensor ABS yang pada ujungnya mengurangi sensitifitas pengereman. 

Jadi, bila Anda ingin membeli mobil pikirkan manfaat fitur ABS. Lagi pula apa ruginya menambah uang untuk sebuah sistem yang akan memberi keselamatan bagi Anda dan keluarga?





Cara Kerja Rem ABS 
Ide dibalik teknologi ABS pada dasarnya sederhana. Biasanya saat rem diinjak secara penuh, keempat roda kendaraan akan langsung mengunci. Setelah itu, mobil meluncur lurus ke depan tak bisa dikendalikan dalam posisi membelok. Ketidakstabilan itulah yang sering terjadi pada sistem rem nonABS. Hal seperti itu, tentu menimbulkan risiko kecelakaan, apalagi bila di depannya ada rintangan. 

Lain lagi dengan sistem ABS. Rem ini dirancang anti mengunci dengan tujuan untuk mencegah selip. Selain itu, membantu pengemudi memantapkan kendali pada setir dalam situasi pengereman mendadak. Dengan kata lain, ABS mencegah roda kendaraan untuk mengunci, mengurangi jarak yang diperlukan untuk berhenti dan memperbaiki pengendalian pengemudi di saat pengereman mendadak. 

Proses kerja ABS, yaitu saat pengemudi menginjak rem, keempat roda langsung mengunci. Namun, saat pengemudi tiba-tiba membelokkan setir ke kiri atau ke kanan, komputer secara otomatis melepas roda yang terkunci. Dengan sistem itu, maka mobil bisa dikendalikan dan dihentikan, sekaligus menghindari rintangan di depannya. 

Cara kerja ABS adalah mengurangi tekanan tiba-tiba minyak/oli rem pada kaliper kanvas yang menjepit piringan rem atau teromol. Tekanan minyak rem disalurkan secara bertahap. Sehingga secara perlahan-lahan kendaraan dapat dihentikan saat pengereman mendadak. 

Dalam perkembangannya sistem ABS ternyata dianggap belum cukup, sehingga para pakar otomotif pun mengembangkan teknologi pendukungnya. Piranti itu diberi nama EBD yang dirancang dengan tujuan memperpendek jarak pengereman yaitu saat rem diinjak sampai mobil benar-benar berhenti. EBD bekerja dengan memakai sensor yang memonitor beban pada tiap roda. Proses kerjanya, jika rem diinjak, maka komputer akan membagi tekanan ke setiap roda sesuai dengan beban yang dipikulnya. Dampaknya jarak pengereman menjadi semakin pendek. 

Kedua piranti ABS dan EBD saling bekerja sama untuk meningkatkan keselamatan. Sensor yang berada pada setiap roda memonitor kapan roda terkunci saat pengereman. Setiap sensor memberikan sinyal ke piranti EBD untuk mengatur kapan harus melepaskan tekanan hidrolis atau memberi tekanan kembali dalam waktu singkat.
Ketika rem diinjak dan roda berputar lambat, unit EBD menentukan roda mana yang akan mengunci. Unit EBD kemudian memberi sinyal untuk mengurangi tekanan pengereman agar roda kembali berputar, hingga mencegah roda mengunci. 

Teknologi rem berkembang semakin canggih. Rem tidak lagi hanya berfungsi pada saat pengemudi menginjak pedal. Teknologi itu disebut electronic stability program (ESP), atau traction control.
Sensor khusus dipasang untuk mengontrol perputaran tiap-tiap roda. Jika sebuah roda mengalami spin (berputar lebih cepat karena roda tidak menapak di permukaan jalan/ tanah), maka rem akan segera menghentikan roda itu. Selanjutnya torsi dipindahkan ke roda-roda yang menapak lebih baik, sampai roda yang mengalami spin berfungsi kembali. Rem juga akan berfungsi saat mobil mengalami understeer (terlambat menikung sehingga mobil keluar jalur) atau oversteer (menikung terlalu cepat sehingga melintir).
 

Materi Untuk Tugas

Macam-Macam Sistem EFI


Hai sahabat blogger dimanapun anda berada, saya kembali menyapa anda dalam artikel saya. Kali ini saya akan menjelaskan tentang Macam-Macam Sistem EFI pada karburator.
a.      Sistem D EFI (Manifold Pressure Control Type)
 Sistem D EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold, kemudian melakukan penghitungan jumlah udara yang masuk. Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetronic berarti penginjeksian (injection). Pada sistem D EFI, dalam mendeteksi tekanan udara dan jumlah udara dalam intake manifold kurang akurat apabila dibanding sistem L EFI.
b.     Sistem L EFI (Air flow Control Type)
Pada sistem L EFI, air flow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold. Air flow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, sehingga sistem ini dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibanding sistem D EFI. Istilah L diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.
Gambar 34. Sistem EFI tipe L
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda, atau dapat menjadikan referensi untuk anda. Terima kasih sudah bersedia mengunjungi blog saya, kritik dan saran anda selalu saya tunggu di kolom komentar demi kemajuan blog saya ini. Terima kasih.

 http://agungribowo-otomotif.blogspot.com/2012/06/macam-macam-sistem-efi.html

Selasa, 15 Januari 2013

Solusi

Permasalahan Mesin Mobil Yang Sulit Di Stater



Memeriksa mesin saat mogok tak mau hidup saat di stater memeng sulit karena anda belum tau penyemabnya tapi anda tak perlu khawatir berikut ini ada caranya ada 3 hal yang perlu anda periksa saat mobil sulit di stater:

1. Cek Kondisi Aki/Accu
Hal Pertama yang bisa dilakukan saat mobil mogok adalah memeriksa Aki/Accu, jika aki mati maka dynamo stater tidak bisa bekerja sehingga mobil tidak mau menyala. Cara mudah mengetahuinya, lakukan kontak /acc nyalakan semua lampu dan coba bunyikan klakson, apabila lampu redup dan klakson terdengar lemah atau bahkan kedua komponen tersebut tidak bekerja, maka aki / accu Anda sudah lemah, atau sudah mati. Gunakan kabel “jumper” sebagai alat “P3K” dengan cara menyambungkan aki mobil Anda dengan aki pada mobil lain. Tunggu 2-5 menit dan coba untuk menghidupkan kembali mesin Anda. Jika aki/accu ternyata sudah “basi” maka Anda harus menggantinya, dan apabila aki /accu Anda tergolong baru (1-6 bulan) maka hal yang perlu Anda periksa berikutnya adalah Altenator.

2. Cek Sekring
Buka kotak sekring dalam bak mesin Anda, lalu periksa adakah sekring yang putus. Biasanya bila mobil mogok, sekring yang putus pasti berkaitan dengan sistim bahan bakar atau sistim pengapian. Jika masalah muncul dari sekring yang putus, Anda hanya perlu menggantinya dengan yang baru dan seharusnya masalah Anda sudah terselesaikan. Pastikan sekring pengganti memiliki ukuran hambatan (ohm/Ω) yang sama dengan yang sebelumnya dan selalu sediakan sekring cadangan saat bepergian hanya untuk berjaga-jaga.

3. Cek Pompa Bensin
Setelah melakukan pengecekan aki/accu dan sekring, cara lainnya adalah melakukan pengecekan pompa bensin dengan melakukan kontak /acc. Pertanda kalau pompa bensin masih bekerja dengan baik adalah apabila saat Anda melakukan kontak/acc, terdengar bunyi mendengung. Jika tidak kemungkinan besar permasalahan muncul dari pompa bensin. Tidak seperti menyediakan kabel “jumper” atau sekring cadangan, pompa bensin relatif mahal dan tidak bisa diprediksi kapan pompa bensin Anda akan rusak. Cara pencegahannya periksalah kondisi pompa bensin Anda apabila bunyi mendengung lebih kencang dari biasanya. Bila tanda pompa bensin menyala dan sistim kelistrikan bekerja secara normal maka sangat mungkin masalah disebabkan oleh selang bensin yang bocor.

Demikian tipsnya semoga bermanfaat untuk anda saat mengalami kesulitan kesulitan menghidupkan mesin, temukan informasi menarik tentang mobil nissan




sumber : http://bebibluu.blogspot.com/2012/06/permasalahan-mesin-mobil-yang-sulit-di.html

Halo Kaum muslimin dan muslimah

UTUSAN MAUT

Inilah sebuah dongeng kuno seseorang yang sakit didatangi Izrail, Malaikat pencabut nyawa. Orang itu lalu bertanya, "Apakah kedatanganmu sebagai kunjungan biasa atau untuk mencabut nyawaku?"

Izrail menjawab: "Kunjungan biasa"

Orang itu berkata lagi: "Demi persahabatan kita, jika dekat ajalku nanti, kirimlah utusan untuk memberi tahu aku." Izrail menyetujui permintaan itu.

Pada suatu hari Izrail datang untuk mencabut nyawanya. Orang itu berkata, "Bukankah belum pernah ada utusanmu yang datang kepadaku untuk memberitahukan perkara ini?"

Izrail menjawab: "Sudah, sudah pernah datang, bahkan berkali-kali. Bukankah tulang punggungmu bungkuk padahal sebelumnya lurus? Rambutmu memutih yang sebelumnya hitam? Suaramu bergemetar sesudah dahulunya lantang? Bahkan akhir-akhir ini kamu lemah sesudah dahulunya kamu perkasa? Penglihatanmu kabur sesudah dahulunya terang? Kamu dahulu penuh harapan, tetapi akhir-akhir ini sering putus asa? Aku telah mengirim banyak utusan kepadamu padahal kamu hanya meminta satu utusan. Oleh karena itu, janganlah kamu menyalahkan aku."

(Dikutip dari: "Hikmah dalam Humor, Kisah dan Pepatah, oleh A. Aziz Salim Basyarahil)